Keroncong Budaya Seni yang Tertinggal

Keroncong Budaya Seni yang Tertinggal

Keroncong Seni yang Tertinggal

Keroncong juga pernah mengalami masa keemasan pada abad ke 19, bahkan dikenal hingga ke Semenanjung Malaya. Masa keemasan keroncong pun berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an.
  Kesenian khas Indonesia menjadi salah satu warisan seni budaya yang tetap tertinggal di hati anak bangsa. Musik keroncong adalah bukti yang tersisa dan keberadaannya masih terjaga walaupun kurang diminati generasi anak muda.

Awal mula musik keroncong berasal dari sejenis musik portugis yang dikenal sebagai fado, diperkenalkan oleh pelaut sejak abad ke 16 di Nusantara. Dalam perkembangannya musik keroncong memiliki sejumlah unsur tradisional, seperti penggunaan seruling, serta beberapa komponen dari gamelan.

Keroncong juga pernah mengalami masa keemasan pada abad ke 19, bahkan dikenal hingga ke Semenanjung Malaya. Masa keemasan keroncong pun berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an. Namun kini musik keroncong tidak sepopuler pada masa keemasannya karena masuknya gelombang musik populer atau musik rock dan pop.

"Pengenalan musik keroncong harus dilakukan dari tingkatan paling rendah, mulai dari SD, SMP, SMA. Dalam pengenalan musik keroncong anak-anak tidak langsung memainkan atau menyanyikan lagu keroncong, namun biarkan si anak mengenal alat musiknya dulu, serta anak-anak pun bisa membawakan lagu biasa yang dikeroncongkan sehingga si anak tidak merasa jenuh dengan musik keroncong," ujar Direktur Yayasan Dr.R.H. Soetomo, Satrio.

Yayasan Dr. R.H. Soetomo sebagai salah satu yayasan yang peduli dengan musik asli Indonesia ini pun (keroncong) memberikan sekolah gratis setiap dua minggu sekali, dan memberikan seperangkat alat musik keroncong kepada Yayasan Sapta Marga, Bogor. "Pemberian alat musik keroncong ini bertujuan agar si anak mendapatkan atau mengenal musik Indonesia yang sudah lama ada," tambah Satrio.

Sebaiknya kita sebagai warga negara Indonesia turut menjaga dan melestarikan budaya bangsa khususnya kaum muda.

Author:

Facebook Comment