Tari Remo

TARI REMO


Tari Remo adalah tari yang mengisahkan perjuangan seorang pangeran yang berjuang di medan pertempuran. Untuk menari Tari Remo ini dibutuhkan kemaskulinan karena pada umumnya Tari Remo dibawakan oleh penari lelaki. Pada awalnya, sen tari Remo adalah tari yang digunakan untuk dalam pertunjukan ludruk. Namun seiring waktu, tari Remo menjadi tari pembuka ludruk, lalu menjadi tari penyambut tamu, pada khususnya tamu penting. Tari Remo sendiri asalnya dari Jombang, Jawa Timur. Kesenian tari Remo sendiri saat ini tidak hanya dibawakan oleh penari pria, namun juga penari wanita. Hal ini dilakukan untuk menjaga khasanah kekayaan budaya Jawa Timur.
tari remo jawa timur
Foto Penari Tari Remo Jawa Timur
Maka kemudian berkembanglah tari Remo putri yang penarinya memakai sanggul lengkap dengan satu selendang yang disampirkan di bahu, sedangkan penari Remo pria menggunakan busana khas Surabaya dan Jombang. Keindahan tari Remo adalah karakteristik dalam membuat gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Pagelaran tari Remo umumnya diiringi dengan alat musik saron, bonang, seruling dan gambang. Tari Remo sekarang bahkan berkembang menjadi tari penyambutan tamu negara seperti tari Yosakoi di Jepang.
Banyak sekali penari-penari dari berbagai daerah yang mengikuti Tari Remo dan Yosakoi, dan hal tersebut membuat keseniat tari ini banyak disukai oleh masyarakat. Apalagi jika dikaitkan dengan kesenian Jepang, dalam hal ini Tari Yosakoi, karena kedua jenis tarian ini memiliki keindahan yang hampir sama.

Fungsi Tari Remo

Tari Remo sering disebut sebagai dengan tari pembukaan acara, dalam suatu hiburan yang dipertontonkan kepada para pecinta seni tari tersebut. Tari Remo kemudian berkembang karena perkembangan seni pertunjukan ludruk. Tari Remo sendiri kemudian berkembang menjadi tari penyambutan tamu-tamu penting dalam pemerintahan. Tari ini disimpulkan sebagai koreografi yang merupakan pemahaman simbolik, sehingga bisa diitepretasikan bermacam-macam oleh yang melihatnya.

Alat Musik Tari Remo

Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari Remo sehingga menjadi satu pertunjukan yang indah dan menyenangkan dilihat. Alat-alatnya adalah gending, gender, gambang, seruling, kenong, slentem, kempul dan gong. Tarian ini menggunakan irama Suroboyo terpongan atau dengan gedong rancak, krucilan dan walang kekek. Tarian ini dapat dilakukan lebih dari satu orang, baik pria dan wanita serta dilakukan bersamaan atau juga bergantian.

Tata Busana Tari Remo

Tata busana tari Remo dapat dibagi menjadi empat, yakni:
  • Surabayan
  • Malangan
  • Sawunggaling, dan
  • Remo putri
Keempat jenis busana ini hampir sama. Hanya saja pada Remo Surabayan menggunakan lonceng kecil di pergelangan kaki yang mengakibatkan suara yang dinamis. Mengenai celana, Surabayan mengenakan celana pendek selutut, sedangkan malangan menggunakan celana sampai mata kaki. Sedangkan untuk putri menggunakan sanggul dan mekak hitam di bagian dada.
Budaya ragam Indonesia dalam seni tarian sangat kaya sekali. Dengan mengenal kebudayaan tarian di setiap daerah di negeri ini, maka kita dapat mencintai kebudayaan kita dan mungkin bisa mengembangkannya. Kalau bukan kita yang mengagumi dan melestarikannya, siapa lagi yang mau? Menunggu Malaysia nge-klaim lagi? Tentu tidak. (iwan)

Author:

Facebook Comment